Kamis, 15 September 2011

Setia Penantian

sepi waktu malam menyelimuti dinding" kamar
gelap merayap gulita saat dingin menghabisinya
menyala bagaikan nyala redup terang ruang fana
kala lilin menyurutkan gelap bersinarlah cahayaa
setitik nadi ingsan bersimpuh dalam kesendirian
satu ingsan di dlam malam berselimut kesepian
bersandar dalam jiwa tersulut api yang bersinar
segumpal padam berontak dalam kepedihan raya
memaksa rasa rasa merajut tabir kehidupan cinta
merungrung erat dalam bilah jemari kilas foto
memandang bagai terbayang di setiap kerinduan
melemahkan raga meluluhkan segalanya yg ada.
kala wajah potret meraut kepedihan dalam pandangan, keindahan, d setiap senyuman di kala cinta yang menari-nari dlam keistimewaan d dlam bayangan dan penantian.
detik-detik waktu teruslah berlalu kiasan pena selembar kertas menghiasi setiap cerita hatinya
kala gurun menempuh waktu kala cinta bertuah dalam cerita hidupmu dalam perasaan hatiku
ingsan berteduh laju hujan karna setia penantian hingga tabir surya melambaikan cahaya cintamu.
mengapa dulu di temukan kalau keindahan meresahkan teruslah merona dalam persigahan pilu rindu menghanyutkan setiap goresan tentang cerita kita, walau lelah menekan batin hingga, menunggu misbah diriku dalam kehidupan cintamu dalam penantian denyut nafas hingga terakhir aku...menemukan balas kata cinta indah dirimu selalu aku setia penantian akan hadirnya dirimu wlau sebatas mimpi membahagiyakn perasaanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar