Sabtu, 11 Juni 2011

Kisah Cinta Kahlil Gibran Berselimutkan Kesedihan

4 . May Zaidah Dia perempuan Palestina , seorang penyair , kritikus sastra, cerdas , dan aktif . Ia banyak menulis tentang beberapa hal dalam bahasa Arab, Inggris, dan Perancis. Dalam diri May Zaidah, Gibran menemukan teman dialog yang seimbang , yang mampu memahami bebabn batinnya serta mampu memberikan masukan dan dorongan untuk meringankannya . Gibran banyak mencurahkan segala beban dan dan angannya ke dalam surat - surat kepada May , baik tentang kondisi kesehatannya, perasaan -perasaan yang dirudungnya , harapan -harapan yang memenuhi kepalanya , dan kerinduannya akan pertemuan dengan May Zaidah sendiri . Simbol yang digunakan Gibran untuk mengungkap kedewaan yang hakiki pada diri manusia sekarang juga mulai menjadi simbol cinta abadi kepada May . Dalam surat -suratnya dengan May , Gibran menggunakan kata "rindu " untuk mencerminkan suatu kerinduan spiritual , suatu cinta yang tidak memerlukan kata -kata untuk mengungkapkan dirinya sendiri karena merupakan himne suci yang terdengar lewat kesunyian malam. Cinta semacam itu sulit digambarkan , sekalipun melibatkan unsur Platonik dan Spiritual ( Bushrui dan Joe Jenkins, 2000 : 295 ) . Giliran dan May , ditakdirkan tidak saling bertemu tetapi semakin dapat menghayati cinta itu dalam hati mereka masing -masing .
Begitulah , Kisah Cinta Kahlil Gibran selama hidupnya , cintanya selalu kandas. Semoga bermanfaaat bagi yang penasaran . Hehehe.
dan gimanakah cerita tentang agusputera...? hehehe,tunggu kisah cerita selanjutnya suatu cerita tak ada habisnya,bila kita mampu ilhami dan mengerti dri maksud cerita cerita damai dlam cinta....?innshallah akan berguna dalam hidup kita untuk mencintai cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar